Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Lelaki Pemegang Janji

(Cerpen, dimuat di Islamedia) Hujan yang lebat memaksa Umar harus menepikan motornya. Ia terlupa tidak membawa jas hujan di dalam tasnya. Padahal jas hujan itu biasa tersimpan rapi di dalam tas ransel kerjanya. Tetapi kali ini tidak. Kemarin malam, jas hujan itu masih basah, habis dipakai, karena pagi itu Umar terburu-buru, sehingga terlupa untuk melipat kembali dan memasukkannya dalam tas ranselnya. Sementara, perjalanan ke tempat mengajarnya masih jauh, tetapi hujan yang lebat, maka Ia harus berteduh. Di emperen toko yang kebetulan belum buka itu menjadi pilihan untuk berteduh. Walaupun, Umar harus berbagi tempat di emperan toko itu, karena banyak pengendara motor lain yang ikut berteduh. Saat berteduh itu, Ia teringat istrinya di rumah. Sambil menunggu hujan reda, Ia gunakan untuk menelpon istrinya. Menanyakan keadaannya, karena hari itu sebenarnya istrinya sedang sakit. “Assalamu’alaikum….” Terdengar bunyi di telpon suara istrinya di rumah, dengan nada yang lema