Ayahku Seorang Pekerja Keras
Aku tidak tahu sejak kapan ayahku ini merantau ke Pulau Jawa. Aku juga tidak tahu, ternyata bahwa aku bukan anak asli daerah ini, yang menjadi tempat tinggal keluargaku saat ini. Bahkan aku lebih fasih menggunakan bahasa jawa, dibanding bahasa asli dari daerah asalku, yaitu bahasa Sunda. Aku tahu kalau ayahku seorang perantau, setelah aku kira-kira berada di bangku sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mungkin karena waktu SMP itu sudah bisa berfikir kali ya…? Bahwa saat SMP itu, ketika sedang berkumpul dan bercanda dengan teman-teman, seringkali menyebut-nyebut nama bapaknya. Tetapi tidak untuk bermaksud mengolok-olok, hanya bercanda saja. “Hey…cah mbandungan…” begitu seringkali teman-teman di rumah atau disekolah menjuluki aku sebagai ‘cah mbandungan’. Aku juga tidak tahu sebabnya, kenapa disebut itu, mungkin karena asalku dari dataran Sunda, dan teman-teman menganggap bahwa semua yang datangnya dari Sunda itu Bandung, logat orang jawa jadi mbandung…, he…he…lucu juga ya.