Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Aku Menyesal…Tetapi Aku Tidak Menyesal

Seringkali aku acuh atas permintaan ibuku, ketika aku menelpon menanyakan kabar Beliau di kampung, setiap itu pula Ibuku sering bertanya kok lama nggak nelpon? Kamu nggak pengin pulang? Atau pulang nanti menunggu Ibumu nggak ada? Deg…hati ini begitu trenyuh setiap kali Ibu berkata seperti itu. Tetapi memang aku termasuk jarang sekali pulang ke kampung menengok orang tua, termasuk setiap hari Raya Idhul Fitri pun aku juga tidak pulang. Banyak sekali alasan sehingga seringkali aku menunda tidak pulang kampung saat hari raya. Yang repotlah bawa anak-anak masih kecil, perjalanan yang macet, yang tidak punya ongkoslah, atau karena nggak dapat cuti dari kantor. Semua alasan itu aku pakai sebagai pembenaran saja, sehingga momen hari raya seringkali aku tidak dapatkan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tuaku, momen hari rayapun sering lewat untuk bersimpuh dihadapan mereka untuk meminta maaf, atau juga bermaaf-maafan dengan saudara-saudara yang lain. Kalaupun pulang kampung biasan

Pemakaman Bapak...

Jum’at 14 Januari 2011, sejak pagi mulai sekitar pukul 07.00 sudah banyak para pelayat yang berdatangan, mereka adalah para tetangga, para teman-teman Bapak, relasi kerja, teman-teman dari kakak-kakak dan adikku. Dan tidak sedikit dari pelayat itu ikut melakukan sholat jenazah di depan jenazah Bapak. Setelah sebelumnya sarapan pagi, aku segera menyambut kedatangan para pelayat. Bagiku momen ini sangat penting, minimal untuk ‘pembelajaran’ secara pribadi, banyak ibroh yang akan bisa diambil dari kejadian ini, sehingga aku rekam peristiwa yang bersejarah ini dari handycam mas Rahap. Sekitar pukul 09.00 acara dimulai, di bawakan oleh ‘MC’ Pak Diono ketua RT 01. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ahmad Syamsudin, yang membaca sebagian ayat dari Surat Al-Baqoroh yang berbicara tentang musibah. Kemudian Sambutan dari Kepala Desa Pak Purwanto, dan dilanjutkan sambutan dari pihak keluarga di Ust. H. Mubari, ketua Persaudaraan Haji Delanggu. Lalu ditutup dengan do’a

Waktu-Waktuku Setelah Perjalanan Bapak...

Kira-kira pukul 22.00 Kamis malam, 13 januari 2011 aku sampai di rumah orang tua. Yang sebelumnya agak tertunda sampai ke rumah, karena ada sedikit salah paham penjemputan oleh Mas Danang, teman Mas Rahap. Setibanya di Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta segera aku menelpon Mas Danang, ternyata masih diperjalanan, tepatnya baru sampai Kalasan. Di bandarapun ternyata dia menunggu di Pintu Utara Bandara sementara saya ada di Pintu Selatan. Belum lagi Mas Danang juga agak lupa wajah aku, maklum baru sekali bertemu di rumah Mas Rahap. Malam itu dirumah masih berlangsung acara 'tahlilan' yang dipimpin oleh Mas Darus, teman waktu kecil kakak saya Mbak Hermanah. Masih banyak orang yang melayat dan ikut acara 'tahlilan' tersebut. Segera aku salami orang-orang yang aku lewati, hampir semuanya aku mengenalnya, karena memang tetangga-tetangga juga. Ada juga beberapa yang tidak aku kenal, barangkali teman-teman Bapak di perkumpulan haji, termasuk juga ust. H. Mubari yang merup

Waktu-Waktuku Saat Perjalanan Bapak...

Rabu malam tanggal 12 Januari 2011 pukul 23.24 saya dibangunkan oleh Istri. Istri baru saja menerima gambar yang diterima melalui BBM-nya yang dikirim oleh Mbak Nina. Gambar itu adalah foto Bapak saya yang diambil ketika Bapak sedang di rawat di Klinik dr Prabowo, Delanggu. Malam itu Bapak mengeluhkan katanya dadanya sesak dan badannya terasa pegal-pegal. Bapak sendiri yang minta diantar ke klinik. Biasanya jarang sekali Beliau minta di rawat di rumah sakit, tetapi malam itu sepertinya sudah nggak kuat dan minta diantar ke rumah sakit. Seingat saya, karena memang Bapak termasuk jarang sekali sakit parah yang mengharuskan di rawat inap di rumah sakit atau bahkan belum pernah, kecuali sekali saja, saat operasi ada benjolan di punggung, orang jawa bilang ada uci-uci, itupun sudah lama mungkin 3-4 tahun yang lalu. Kemudian aku langsung menelpon HP Kakakku Mas Rahap, sebab biasanya kakakku ini yang sering mengantar kemana-mana kalau orang tua ada keperluan. Termasuk juga karena M

Motor itu Membawa Hikmah…

Hari itu Sabtu, tanggal 30 Mei 2009. Sehabis sholat ‘Isya aku bergegas pulang ke rumah. Karena setiap akhir bulan adalah jadwal mabit di Masjid Sektor 9 Bintaro. Hari itu Muwajihnya adalah Ust. Sudarman Ibnu Murtadho, Lc. Beliau adalah ustadz yang dulu pernah tinggal di Pondok Safari - Pondok Aren, karena di amanahi menjadi anggota dewan daerah propinsi, Beliau pindah ke Serang. Saya punya kenangan yang cukup melekat dengan Beliau, karena pernah menjadi mutarobinya lebih dari 3 tahun. Jadwal mabitnya dimulai dengan Isya’ di tempat, tetapi karena ada keperluan, saya berniat untuk berangkat dari rumah ba’da sholat ‘Isya saja. Setelah saya mengeluarkan motor Thunder, segera meluncur menuju ke Masjid Bintaro. Tetapi begitu meninggalkan rumah beberapa saat, tepatnya ketika sampai di luar gerbang komplek, motor saya tiba-tiba mati. Berkali-kali saya stater, nggak mau nyala. Hampir setengah jam saya berusaha, motor belum nyala juga. Ups… ternyata aku lupa tadi belum mengucapkan

Lelaki Kecil itu Belajar Kesetiaan

Menurut Lelaki Kecil yang selama ini dipahami, sebenarnya banyak sekali makna dari kesetiaan itu sendiri. Kesetiaan pada apapun, atau kepada siapapun sepanjang itu tidak keluar dari koridor syariat keislaman, maka pada dasarnya kesetiaan itu adalah anugerah. Ya, anugerah dari Allah yang diberikan kepada orang-orang yang beriman. Jadi kesetiaan itu adalah menjadi salah satu ciri orang-orang yang beriman. Kesetiaan pada Allah adalah hal yang harus diutamakan diantara sekian banyak kesetiaan. Terus kemudian berlanjut kesetiaan pada Rasul-rasulNya, para nabi, pada jama’ah, kesetiaan pada para qiyadah, para sidiq, para salafus solih, dan kesetiaan pada orang-orang beriman lainnya. Karena kesetiaan adalah sebagian ciri orang beriman, maka Lelaki Kecil itu juga berusaha belajar tentang kesetiaan. Termasuk sebagai seorang suami, Ia sedang belajar kesetiaan kepada istrinya. Kembali Lelaki Kecil itu mengungkapkan sebagian perasaannya, perasaan tentang kesetiaan kepada istrinya. Pe

Maaf Teman-temanku...

Oleh Abu Fathi Maaf teman-temanku, Hari Ahad, 2 januari 2011 mulai pukul 06.00 pagi aku tidak bisa menghadiri liqo’ pekananku. Karena hari itu harus mengantar anakku yang paling kecil Fathi Yakan, 3 tahun, untuk pergi ke klinik Dokter yang ada Lab-nya. Hari itu adalah hari memasuki hari kelima anakku mengalami panas tinggi, bahkan panasnya kadang-kadang bisa mencapai 39,6 derajat Celsius. Sudah diberi obat dari resep dokter juga, tetapi panasnya belum turun-turun. Kalaupun turun, itu hanya sebentar, kemudian panas tinggi lagi. Sehingga, hampir tiap malam, selama 5 hari itu, tidurnya gelisah dan sering mengigau. Ditambah pula kalau lagi bangun, ditawari makan tidak mau, jadinya minum terus. Sebenarnya sehari sebelumnya , aku sudah mencoba pergi dan mencari-cari tempat praktek dokter yang ada laboratoriumnya, tetapi ternyata banyak yang tidak melayani, karena hari itu tanggal 1 Januari, sehingga banyak yang libur, dokternya pun juga banyak yang tidak berpraktek. Aku juga sud

Obrolan Lelaki Kecil, Suatu Sore...

Oleh Abu Fathi Suatu sore, di bulan Desember 2010, bulan yang membuat suhu udara menjadi lebih sejuk, karena seringnya turun hujan. Lelaki Kecil itu sedang menikmati hari liburnya, setelah lima hari sebelumnya berjibaku dengan kemacetan kota Jakarta demi menuntaskan kewajibannya sebagai seorang suami yaitu mencari nafkah, mencari ma’isyah untuk a’isyah dirumah, menjadi seorang government employee. Ia sedang duduk berdua dengan istrinya di teras rumah, ya berduaan saja, karena keempat buah hatinya sedang asyik bermain di luar rumah. Seperti biasa, Lelaki Kecil ini tidak ingin kesempatan waktu yang hanya berduaan dengan istrinya terlewat begitu saja. Ia ingin memanfaatkan waktu yang ada, untuk terus membangun hubungan kedekatan dengan pasangannya. Hubungan yang dilandasi karena kecintaannya hanya karena Allah SWT. Walapun hanya sekedar ngobrolpun, Lelaki Kecil ini berharap adalah salah satu kegiatan yang bisa menguatkan hubungan itu, sepanjang obrolannya yang berkualitas aja.