Dari Preman Menjadi Beriman
(kisah nyata) Aku mempunyai seorang teman, Wisnu namanya. Ia teman akrab waktu aku duduk di bangku SMP. Waktu sekolah di SMP Ia tinggal bersama Kakeknya, sementara orang tuanya berada di kota lain, sekitar 45 km dari tempat tinggal Kakeknya. Aku pernah menginap di rumah orang tuanya, rumahnya cukup besar. Ayahnya seorang Lurah, sehingga cukup dipandang oleh penduduk sekitar. Aku tahu persis kelakuan Wisnu, boleh aku bilang termasuk anak yang ‘nakal’ waktu itu. Sikapnya yang cenderung pendiam, ternyata menyimpan sifat ‘urakan’. Tidak jarang Wisnu membuat ulah di kelas atau di sekolah, bahkan pernah di hukum ‘dijemur’ waktu upacara, karena rambutnya yang gondrong. Tetapi, senakal-nakalnya Wisnu, Ia termasuk anak yang solider dengan teman-teman. Baik sesama teman, Wisnu juga jarang mengganggu anak-anak wanita. Selepas SMP, aku tidak pernah lagi bertemu, karena kami berlainan sekolah. Tetapi beberapa pekan yang lalu aku ketemu Wisnu, dan ini pertemuan kedua setelah le