TEKANAN DARAH TINGGI
Jam menunjukkan pukul 20.30, udara malam diluar
agak panas, suara motor di jalan bising terdengar sekali-sekali, saya sendirian
di kamar. Mata terkantuk, maklum baru
sampai tadi subuh perjalanan darat dari Jakarta, tetapi aku paksakan menulis.
Siang tadi aku periksa dokter, tensiku tinggi
170/110… Subhanallah. Dikasih obat
penurun tensi. Selama kerja di lain kota, tensi cenderung tinggi. Dua tahun yang lalu, saat masih di Jakarta,
aku sering donor darah, artinya tensiku normal, karena tensi maksimal 150/90
boleh donor.
Aku belum tahu penyebabnya tensiku tinggi, karena
genetik kah? gak tahu juga, faktanya adik dan kakakku juga tinggi. Atau gara-gara aku kerja jauh dari keluarga?
sehingga banyak fikiran, gak tahu juga.
Aku merasa, akhir-akhir ini semangatku beraktifitas
turun. Kerja datar, makan cenderung kurang nafsu, sering melamun, fikiran
menggelayut, banyak yang perlu diselesaikan.
Tidak seperti awal-awal aku di kota ini. Semangat membara… tapi setelah
2 tahun. Ya Allah…kenapa jadi begini?
Kalau istriku bilang, aku terlalu overthinking, cemburu berlebihan, sering
suudzon, tidak memberi kepercayaan terhadap istri, jadi masalahnya ada di aku,
bukan diluar aku, bukan lingkungan, bukan karena jarak yang jauh, bukan karena
pisah dengan keluarga, dll.
Memang hampir dua tahun aku pisah dari
keluarga. Banyak liku-liku hidup sendiri. Makan sendiri, yang sering makanan
gak cocok. Ingin makan enak, sayang
uangnya. Harus berhemat, banyak
keperluan yang lebih penting.
Setelah tutup kantor, baru terasa
kesepian. Makanya cepat-cepat mandi
sore, bergegas memanfaatkan waktu, baca, sholat maghrib, makan malam, shoat
isya’. Itulah keseharianku…
Malam tidur sendirian, ditambah hening malam,
sepi, jauh dari keramaian, maka aku buru-buru tidur. Paling jam 9-10 malam tidur. Kebangun deh pukul 3-4 pagi.
Belum lagi Sabtu Ahad, setelah olah raga, mandi.
Aku tidak ada kegiatan, mengurung diri di kamar, nonton TV, atau baca, dengerin
ceramah, kadang-kadang bikin konten IG. Itulah Sabtu Ahadku. Killing
the time…jiah.
Tapi itu semua, nikmati sajalah, Insya Allah
aku sudah berusaha hidup sehat, diet makanan penyebab tensi tinggi, rajin olah
raga, terutama lari. Kerja seimbang,
malah cenderung santai. Makan teratur, walaupun dengan menu seadanya. Ibadah
juga aku rasa meningkat.
Bismillah… ini kiatku menjaga keseimbangan
hidup, bahagia… dan beriman.
Manna, 20 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan