50 Tahun
Sudah 50 tahun aku menjalani hidup. Prestasi apa yang sudah aku buat? Amalan apa yang bisa aku banggakan ketika
nanti di tanya di alam kubur? Sudah seberapa baik menjalani peran-peran di
dunia? Masih banyak lagi pertanyaan semisal itu… baru beberapa saja.
Memang kita tidak tahu apa yang terjadi besok?
Tugas kita adalah menjalani hari ini sebaik-baiknya. Bukankah kita sebenarnya adalah kumpulan
hari-hari yang sudah dilalui? Maka, kalau tiap harinya menjalani dengan baik,
Insya Allah umur kita adalah kebaikan, dan semoga berkah.
Tapi apakah sudah seperti itu realisasinya?
Kita flashback
yuk…
Kita menanggung sebagai mukhalaf (dikenai
tanggung jawab, dihitung amal dan dosanya), saat kita baligh. Taruhlah umur 14
tahun, sekarang umur 50, sudah 36 tahun kita menjalani hidup di dunia. Kalau sehari tidur 6-8 jam, berarti 1/3 umur
kita hanya buat tidur dan itu tidak bernilai apa-apa. Coba bayangkan, 21 tahun
kita tidur dan tidak ada amalan disitu. Lalu
29 tahunnya kita gunakan untuk aktifitas sehari-hari. Nah disini yang menentukan kualitas hidup
kita di dunia.
Keseharian kita sepeti apa?, banyak waktu
terbuang percuma? atau malah berbuat maksiat…naudzubillahi mindalik, semoga
kita dijauhkan dari berbuat maksiat.
Ibadahpun kita sering malas-malasan, dan pastinya amalan kitapun belum
tentu diterima Allah. Sementara itu dosa
dan maksiat kita sudah pasti dicatat. Astaghfirullah…
Sekarang…kita ngomongin rencana hari-hari ke
depan…
Mulai detik ini, berniatlah untuk selalu dalam
ketaatan. Memang tidak mudah, tetapi
kita sudah ber-azzam untuk selalu beramal soleh. Kita minimalisir semua aktifitas kita yang
sia-sia dan tidak bernilai ibadah. Yuk…
Manna, 02 September 2022
Komentar
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan