PAIJO


Namanya Sri Giyanto, tetapi biasa di panggil Paijo.  Ia juga suka dengan panggilan itu.  Tahun 88-91 siapa yang tidak kenal Paijo di SMA N 1 Klaten ?.  Ia orang terkenal.  Hampir semua siswa mengenalnya.  Orangnya kecil, tetapi nyalinya besar.  Banyak di takuti orang, karena dikenal jago berantem.  Bahkan banyak teman-teman Paijo itu para preman.

Mungkin Paijo tidak kenal aku, tetapi aku mengenal dia.  Karena aku banyak mendengar cerita tentangnya dari kawan-kawan.

Setelah lulus SMA, kami diterima di STAN.  Banyak yang heran, seorang Paijo dapat di terima di sekolah kedinasan yang dikenal sulit untuk bisa masuk.   

Saat ospek, aku satu kamar kost dengannya.  Kami biasa mengerjakan tugas-tugas ospek secara bersama.  Mulai dari sini aku lebih mengenal Paijo.  Karakternya, kebiasaannya, kelakuannya, dll.  

Ketika mulai perkuliahan dia pindah kost, tetapi kami masih sering bertemu, saat ada acara di organisasi kedaerahan, misalnya, menjadi ajang guyonan kita berdua.

Tahun 1994 kami sama-sama lulus, dan Paijo di tempatkan kerjanya di Atambua, NTT.  Sementara aku di Jakarta.  Sejak inilah kami tidak pernah lagi bertemu.

Awal Desember 2013, ada SMS masuk di HP-ku.  Dari seorang teman yang mengaku mengenal saya.  Setelah itu dia menelpon, luar biasa…sekian tahun tidak pernah dengar lagi kabarnya, tiba-tiba hari itu Paijo akan datang ke kantorku.  Paijo memproleh nomor HP-ku dari teman SMA yang lain.

Sekarang Paijo bukan PNS lagi, sudah mengundurkan diri sejak tahun 1997.  Sejak tahun itu juga mulai berbisnis.  Awalnya kecil-kecilan, sekarang bisnisnya sudah cukup besar.  

Sudah dua kali Paijo ke rumahku, banyak yang Ia ceritakan.  Termasuk ketika memulai bisnisnya.  Liku-likunya, pahit getirnya dunia bisnis.  Banyak yang berubah, sekarang Paijo terlihat lebih agamis, umroh hampir tiap tahun dilakukan, sholat tidak lagi ditinggalkan.  Karena aku ingat dulu, waktu masih sekamar denganku, tidak pernah Paijo mengerjakan sholat.  

Ada yang tidak berubah dari Paijo, suka bercerita, apa saja.  Masih cerita Paijo, Ia sering ke luar kota bahkan ke Luar Negeri, kadang untuk bisnis atau hanya liburan.  Saat aku buat tulisan inipun, Paijo dengan istri dan anak satu-satunya sedang ke Macau, China, liburan tentunya.

Ketika Paijo ke rumahku, Ia senang melihat anak-anakku yang banyak, ada 4 orang.  Karena anak Paijo cuma satu, itupun jauh darinya, sekolah SMA Elizabeth di London, sehingga terlihat senang mengobrol dengan anak-anakku.  

Kali kedua Paijo main ke rumahku tanggal 24 Desember 2013, ia sempatkan  padahal pukul 9 malam  baru landing dari Palembang, masih capek pastinya tetapi langsung menuju ke rumahku.  Kami ngobrol di teras rumah sampai jam satu malam.  Bercerita apa saja, mengalir terus termasuk merokoknya juga mengalir…. hehehe.  Sebelum pulang, Paijo menyelipkan amplop ke tanganku, untuk liburan katanya.  Karena minggu ini memang sedang liburan anak-anak sekolah.  Paijo bahkan menawarkan villanya juga di Lembang untuk dipakai… wuih luar biasa.  Aku sempat menolak amplopnya, tetapi Paijo memaksa, akhirnya aku terima.  Villanya sudah di kasih gratis, dikasih uang saku pula.  Benar-benar rezeki yang tak disangka-sangka.  A View Good Man…hatiku berbisik.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Subhanalloh… Istriku Antar Jemput Sekolah

Inspirasi Bapak Tua Penjual Buku

Sepenggal Cinta Murobbiku