Abi di Kantor Ngapain?

Haqi : “Halo, assalamu’alaikum.. ini siapa?”
Abi : “Ini Abi sayang, ini abang Haqi ya? Abang Haqi lagi ngapain?”
Haqi : “Abang lagi main sama dede’, Abi dikantor ya? Abi di kantor ngapain?”
Abi : “Abi dikantor kerja sayang?”
Haqi : “Iya kerja…, tapi ngapain?”
Abi : “Abi baca… terus nulis… terus baca lagi… terus ngetik…”
Haqi : “Terus ngapain lagi?”
Abi : “Terus istirahat… terus sholat… terus makan.”
Haqi : “Abi di rumahku aja… nulis dirumah aja… makan dirumahku aja.”

Itulah sebagian percakapan dengan anakku Haqi, kelas TK kecil, suatu siang, ketika aku sedang bekerja di kantor. Seringkali aku menyempatkan menelpon anak-anak ketika sedang jauh dari mereka. Aku sekedar ingin mengetahui apa yang mereka kerjakan ketika tidak disampingku. Aku cukup menikmati berkomunikasi dengan mereka. Ya, menikmati, banyak hal-hal yang menakjubkan dari hanya sekedar
percakapan.

Dengan berkomunikasi, anak-anak akan mengeksplore yang ada di pikiran mereka. Dan disitulah banyak hal-hal yang mengejutkan yang akan kita temukan pada anak-anak. Seperti pada percakapan diatas, itu sangat mengejutkan bagi saya. Dan itu menjadikan pelajaran bagi kita sebagai orang tua, bahwa sebenarnya banyak ‘ayat-ayat kauniyah’ yang akan kita temukan disekelilingnya. Seorang anak yang oleh Allah diberikan anugerah sifat kepolosan. Sungguh Maha Cerdas, yang menciptakan manusia sesuai dengan kebutuhannya.

Bagaimana seorang anak kecil, yang dengan cara berfikir mereka. Memahami bahwa orang tuanya yang sedang tidak didekat mereka, akan terus dicarinya. Karena bisa jadi orang tuanya lah yang bisa diajak bermain, bercanda, atau bahkan melindunginya. Seperti halnya anak saya Haqi, dia belum bisa memahami dengan cara berfikir kita, bahwa kalau seorang ayah itu harus bekerja, untuk sekolah mereka, untuk semua keperluan hidup kita. Sehingga belum bisa membayangkan ayahnya sedang bekerja itu apa yang dilakukan. Menurut anak saya, kalau di kantor itu hanya sekedar baca, nulis, ngetik, sholat, makan toh itu semua bisa dikerjakan di rumah, kenapa harus di kantor.

Lagi-lagi ‘ayat-ayat kauniyah’ itu berbicara, betapa sifat fitrah anak-anak yang masih kecil itu ingin selalu berdekatan dengan orang-orang yang menyenangkan hati mereka, atau mereka juga ingin selalu berdekatan dengan orang-orang yang melindungi mereka.

Sudahkah kita sudah menjadi orang yang menyenangkan bagi anak-anak kita?

Oleh Abu fathi
Jakarta, 16 Desember 2010

Komentar

  1. mantabb pak Holiq, tulisan yang menginspirasi..kalau kerja bisa dilakukan dirumah atau dikantor dekat rumah, kenapa mesti mau bermacet-macet sampai 2 jam lebih untuk pergi ke kantor....:)

    yang lagi belajar ngantor diDEKET rumah walau uangnya blm DEKET juga

    BalasHapus
  2. Jazakalloh Pak Unang...
    Ana serinh tuh buka-buka rumah.jahit...menginspirasi juga
    Lagi belajar blog...Bisnis Online.
    Boleh dong ilmunya di bagi-bagi ke saya???

    BalasHapus
  3. wah subhanalloh
    ane termasuk yg jarang tel[pon anak waktu dikantor
    masih 2 taun

    BalasHapus
  4. Jazakalloh Ust. Iswandi Arkan Al Banna...

    Telpon Ibunya dong tadz...
    Blog ana tolong dicantolin ke web antum dong...maklum pemula.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan

Postingan populer dari blog ini

Subhanalloh… Istriku Antar Jemput Sekolah

Inspirasi Bapak Tua Penjual Buku

Sepenggal Cinta Murobbiku