WIRA TANI, Toko Pertanian Yang Dekat Dengan Petani

( Tulisan ini pernah dimuat di koran digital "Warta Delanggu" )


Kota Delanggu adalah daerah yang sangat sejuk, berada diwilayah kaki perbukitan Gunung Merapi. Sepanjang mata memandang terhampar luas sawah, pertanian, dan ladang-ladang yang menghijau. Kalau Anda sering mendengar atau bahkan makan nasi dari beras “Rojo Lele Delanggu”, di kota yang sejuk inilah tanaman padi itu tumbuh subur. Pertanian menjadi lahan pekerjaan sebagian besar masyarakatnya. Delanggu adalah sebuah kota Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Klaten.

Bersebelahan dengan Kota Delanggu, yang masih berada di Kabupaten Klaten juga, terdapat Kecamatan Karang Anom. Di sini juga masih banyak terdapat lahan pertanian, sehingga disetiap kanan kiri jalan banyak ditumbuhi tanaman padi, jagung, cabai, tomat, mentimun, yang sangat terawat dengan baik. Ya memang, Petani-petani itulah yang setiap hari merawat sawah-sawah dan ladang-ladang mereka.

Kehidupan para petani di Karang Anom sangatlah sederhana, asal mereka mampu memenuhi kebutuhan makan, minum itu sudah cukup. Tidak seperti kehidupan di kota yang penuh dengan intrik dan manipulasi, persis yang ada di sinetron-sinetron sekarang. Tetapi Anda jangan kaget, Petani-petani itu akan sangat profesional ketika bekerja di sawah-sawah atau ladang-ladang mereka. Mereka tahu persis, kapan harus menanam, kapan harus memberi pupuk, seberapa banyak air yang dibutuhkan untuk menyiram, sehingga akan menghasilkan panen yang bagus.

Toko Pertanian

Bicara masalah pertanian di Karang Anom, adalah tidak terlepas adanya sebuah toko pertanian yang sudah cukup lama melekat di hati para Petani. Keberadaan Toko WIRA TANI, yang di kelola oleh dua orang Insinyur Pertanian jebolan UNS, ini mampu mengimbangi menyediakan kebutuhan para Petani. Para Petani sudah begitu akrab dengan toko ini, apalagi keberadaan toko yang sudah cukup lama berdiri menemani para petani. Ya, mereka adalah sepasang Suami Istri Ir. Rahmat dan Ir. Witing (WIRA-Witing dan Rahmat). Naluri keilmuan merekalah yang mengilhami untuk membuka toko menyediakan keperluan para Petani. Mereka berdua ingin memberikan sebesar-besarnya ilmu pertanian, yang diperoleh di bangku kuliah, kepada masyarakat Petani.

Toko WIRA TANI banyak menyediakan pupuk (rabuk, bahasa jawanya), yang katanya akhir-akhir ini banyak menghilang dari toko-toko pertanian. Sehingga petani kesulitan mencari pupuk, yang ada sih harganya menjadi mahal. Ya mahal, karena persediaan pupuk sedikit tetapi permintaan banyak. Tetapi Toko ini berusaha untuk tetap menyediakan pupuk, kalaupun ada sedikit, ya di bagi-bagi sedikit-sedikitlah kepada para petani. Jangan sampai diborong oleh seorang petani saja, sementara yang lain tidak kebagian.

Toko WIRA TANI juga menyediakan bibit atau benih berbagai macam tanaman padi dan palawija, ada bibit terong, cabe, mentimun, sawi, dan masih banyak lagi. Yang jelas nggak ada bibit penyakit. Ngomong-omong masalah bibit, Penulis sudah beberapa kali mengunjungi tempat ini (ya dong, masa sama adiknya nggak silaturahim), dan sepulang dari toko ini membawa beberapa bibit untuk di tanam di rumah. Dan hasilnya, anak-anak senang ketika mereka ikut menanam dan melihat bibit-bibit yang ditaman itu mulai tumbuh.

Toko WIRA TANI juga menyediakan berbagai macam pestisida, banyak deh merknya. Nah serangan ataupun gangguan pada tanaman sering juga dijumpai para Petani. Kecuali kalau Pak Tani nanamnya ganja, yang datang sih bukannya ulat, tapi Pak Polisi. Gangguang itu datang dari tamu-tamu tak diundang, ada tikus, serangga, kepik, walang sangit, ulat, apalagi ya. Tetapi sebenarnya sih maksud mereka (tikus, serangga, kepik, walang sangit, ulat dll) hanya mencari makan, sama seperti kita, tetapi itu makanan bukan untuk dihabiskan semuanya. Tahu dirilah, Pak Tani kan sudah susah-susah nanamnya, eh dimakan sama mereka. Dan Pak Tani juga harus pandai-pandai mengusir mereka, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan (loh, kayak manusia saja). Jadi Pak Tani pakai pestisidanya jangan keterlaluan, yang penting cukup mengusir hewan-hewan itu.

Dimana sih letaknya Toko WIRA TANI? Sebenarnya tidak sulit untuk menuju ke Toko itu, toko itu ada di pinggir jalan (ya dong, masak di pinggir kali). Kalau melakukan perjalanan dari Jogja ke Solo, kira-kira 5 km sebelum memasuki kota Delanggu dari arah Jogja. Anda akan melihat Sub Terminal Bis “Penggung”, nah seberang terminal itu ada jalan beraspal yang menuju ke arah Karang Anom. Kalau dari arah Jogja berarti ada di sebelah kiri jalan, jangan lurus terus nanti sampai Solo. Sepanjang jalan aspal itu Anda akan disambut kanan kiri dengan sawah dan ladang, rumah juga ada sih. Setelah sesampainya di pertigaan yang ada SMA Karang Anom dan SMP 4 Karang Anom, tidak jauh dari situ kira-kira 200 m di kiri jalan Anda akan temui papan nama Toko WIRA TANI. Tepatnya berada di RT 02 RW 06 Desa Karang Anom, Kecamatan Karang Anom. Itulah keberadaan Toko WIRA TANI yang siap menyambut para Petani.

Dan terakhir, Rahmat & Witing –Pemilik Toko *)- bukanlah malaikat yang selalu benar dalam berbuat. Mohon dimaklumi, masih muda masih banyak belajar, masih banyak salah. Tetapi tetap berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para Petani.

Jakarta, 20 Desember 2010

*) Pemilik Toko adalah adik kandung dari Penulis

Komentar

  1. punya plastik politilen gan?
    klo punya hub 085643900008 ya gan

    BalasHapus
  2. Ada benih padi rojolele gak bos

    BalasHapus
  3. Ada benih padi rojolele gak bos.makasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan

Postingan populer dari blog ini

Subhanalloh… Istriku Antar Jemput Sekolah

Inspirasi Bapak Tua Penjual Buku

Sepenggal Cinta Murobbiku