Kak Difa Menagih Janji

“Besok hari Sabtu kita jalan-jalan ya Bi?”.

Kata anakku yang nomor dua, Kak Difa, ketika saya sampai di rumah sehabis sholat maghrib di Masjid. Aku sedikit kaget mendengar permintaan anakku. Padahal pekan ini kan sedang ada ulangan akhir semester, belum lagi pekan depannya dilanjutkan ulangan praktek. Di sekolah tempat anak saya belajar, SDIP Baitul Maal, memang ketika ulangan akhir semester, ada dua jenis ulangan. Sepekan untuk ulangan tertulis dan satu pekan lagi ulangan praktek.

“Lho, kak Difa kan masih ada ulangan, nanti kalau sudah selesai ulangannya, baru kita jalan-jalan”.

“Kan kemarin aku sudah masuk sekolah dari Senin sampai Jum’at.” Kata anak saya, Difa.

“Kata Abi, kalau aku masuk sekolah Senin sampai jum’at, hari Sabtunya boleh jalan-jalan.” Kata anakku memberikan alasan kenapa Ia mengajak aku pergi jalan-jalan.

Ah.., aku jadi teringat sepekan sebelum dia ulangan, anakku ini mogok pergi ke sekolah. Lalu aku tawarkan padanya, bahwa kalau dia rajin sekolah, dalam satu pekan masuk terus dari Senin sampai Jum’at, maka hari Sabtunya dapat hadiah yaitu jalan-jalan. Rupanya perkataan saya ini dipegang teguh sama anak saya. Memorinya menancap kuat atas kegiatan yang satu ini.

Anakku, anakku, aku jadi tersenyum mendengarnya. Dalam hati saya, cerdik juga Kak Difa. Masa lagi ada ulangan kok mogok sekolah, ya nggak mungkinlah.

“Ya, udah besok kita jalan-jalan ke BP”

Ini ternyata membawa berkah juga buat anak-anak saya yang lain, Abang Haqi misalnya, Ia menjadi senang juga mendengar ini. Wajahnya ikut berseri. Ah…anak-anak.

“Asyik… nanti kita main yang loncat-loncat itu ya Bi”. Kata Abang Haqi, adiknya Difa yang ikut menyimak percakapan saya dengan Difa.

“Yang loncat-loncat mana sih… Bang Haqi?”

“Itu lho yang masuknya harus pakai kaos kaki”. Abang Haqi coba menjelaskan.

Oh, ya itu tempat arena bermain anak-anak di Bintaro Plaza. Memang anak-anakku ini cukup menikmati kalau bermain yang banyak membutuhkan gerakan fisik. Seperti outbond misalnya, sudah sering mereka bermain, baik ketika disekolah sedang ada wisata, atau bersama kami sekeluarga. Apalagi permainan di air seperti Ocean Park, wow… senang sekali mereka. Lagi-lagi…anak-anak.

Saya tidak akan menceritakan jalan-jalan saya, tetapi ada pelajaran yang bisa saya ambil disini. Bahwa kita sebagai orang tua harus dapat menjadi contoh yang baik pada anak-anak kita. Anak-anak itu adalah peniru yang luar biasa, peniru ulung. Ia akan meniru apa saja yang pernah dia lihat atau dengar. Nah kita sebagai orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak-anak. Semua tingkah laku, perbuatan, ucapan kita didepan anak-anak akan terekam baik dalam memori mereka. Termasuk dalam hal menepati janji, kalau kita berjanji akan memberikan sesuatu pada anak kita. Maka kita tidak bisa mengingkarinya.

Oleh Abu Fathi
Jakarta, 16 Desember 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Subhanalloh… Istriku Antar Jemput Sekolah

Inspirasi Bapak Tua Penjual Buku

Sepenggal Cinta Murobbiku